Selasa, 29 Juni 2010

Sistem Ekonomi

x

SISTEM EKONOMI

1.Sistem Ekonomi Sebagai Alat Pencapaian Tujuan Bersama
Sistem ekonomi adalah salah satu alat guna mencapai tujuan kehidupan bersama suatu bangsa atau Negara. Ketika membandingkan sistem-sistem ekonomi yang ada, telah terlihat bahwa masing-masing sistem ekonomi  memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat kontras. Namun , diantara perbedaan-perbedaan tersebut terdapat satu  persamaan  mencolok, yaitu setiap sistem ekonomi disusun untuk mencapai tujuan akhir yang gilang-gemilang. Kondisi akhir tersebut  merupakan suatu peradaban  manusia yang ideal, di mana manusia , baik  sebagai individu maupun kelompok, menikmati kekayaan , keadilan, kemakmuran dan kemerdekaan seutuhnya. Karenanya , jika semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama, tentunya semua sistem ekonomi harus dapat  dinilai dengan kriteria  yang seragam.Dengan demikian , penilaiannya akan sangat objektif.

2.Kriteria Sistem Ekonomi Yang Baik
Menurut Grossman (1984), Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik bila dilihat dari dua aspek:
·         Daya tahan dan daya adaptasi (adjustment and adaptation capabilities)
·         Unjuk Prestasi

a.Daya Tahan dan Daya Adaptasi

                “Tidak ada yang pasti di dunia , kecuali ketidakpastian”

                Pepatah bijak diatas mungkin sudah lama kita dengar, memang , kenyataan hidup diungkapkan dalam pepatah diatas, Manusia lahir , hidup, dewasa dan mati tanpa dapat memprediksi dengat tepat. Ketidakpastian itu hanya untuk mengurangi kadar  ketidakpastian saja. Sebab dengan berkurangnya kadar ketidakpastian itu, manusia lebih leluasa bergerak di dalam keterbatasannya.
 Karena itulah manusia menyusun sistem ekonomi. Tentu saja sistem ekonomi yang baik adalah sistem ekonomi yang mampu menghadapi ketidakpastian,dilihat dari dimensi waktunya , ketidakpastian yang dihadapi manusia adalah ketidakpastian jangka pendak dan jangka panjang.

·         Ketidakpastian Jangka Pendek

Ketidakpastian jangka pendek adalah ketidakpastian dalam tenggang waktu sekitar satu sampai lima tahun. Ketidakpastian ini di sebabkan oleh hal-hal yang bersifat teknis misalnya kegagalan panen karena musim kemarau yang terlalu cepat dating dan atau terlalu panjang.kegagalan ini dapat mngacaukan tingkat produksi dalam satu periode musim tanam. Kepastian ini menyebabkan pegerakan-pergerakan harga dalam jangka pendek. Misalnya kegagalan panen padi diindonesiatahun 1972 telah menyebabkan inflasi sekitar 40%. Sebaliknya, melimpahnya panen padi telah menyebabkan anjloknya harga gabah kering.ketidakpastian ini telah mempengaruhi ekspektasi para petani yang menyebabkan mereka malas memprduksi. 
  •  Keidakpastian Jangka Panjang


Berbeda dengan ketikdapastian jangka pendek, ketidakpastian ini bisa terjadi dalam kurun waktu antargenerasi (lebih panjang daripada 25 tahun) Faktor-faktor penyebabnya juga beragam.ketidakpastian ini tidak dapat diatasi hanya dengan mengandalkan peningkatan kemampuan teknis manajerial, melainkan harus dengan penyempurnaan  kelembagaan-kelembagaan yang ada dalam perekonomian.

b.Unjuk Prestasi

                Terlepas dari ideology yang mendasarinya, sebuah sistem ekonomi dikatakan baik jika menghasilkan ,antara lain:

1)      Kemakmuran

Suatu Negara dikatakan makmur jika output perkapitanya sangat besar.Tetapi criteria ini harus ditambahkan bahwa selain rata-ratanya besar, outputnya terbagi secara relative rata. Misalnya suatu Negara menurut standar PBB tahun 1990 dikatakan makmur bila pendapatan perkapitanya sudah melebihi US$ 8000 selain itu distribusi pendapatannya juga relative baik, misalnya koefesien gininya setidaknya antara 0,3-0,5.

2)       Pertumbuhan

Salah satu syarat untuk tercapainya kemakmuran adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Hanya saja ada yang perlu diperhatikan tentang tingkat pertumbuhan ekonomi.Untuk Negara-negara NSB seperti Indonesia , pertumbuhan ekonomi termasuk rendah.Tetapi untuk Negara maju seperti Amerika dan Jepang , tingkat pertumbuhannya sangat tinggi.

3)      Produktivitas

Ukuran tingkat produktivias yang umumnya dipakai adalah output/input. Jika angkanya makin besar , maka perekonomian makin produktif. Peningkatan produktivitas amat mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika produktivitas meningkat, maka dengan jumlah input yang sama akan dihasilkan jumlah output yang lebih banyak.

4)      Pemberdayaan

Kemakmuran tidak akan tercapai tanpa pertumbuhan. Pertumbuhan amat menuntut peningkatan produktivias.tetapi produktivitas tidak akan meningkat jika sebagian besar rakyatnya tidak diberdayakan.

5)      Terpeliharanya Lingkungan Hidup

Menuru David Ricardo, manusia cendrung untuk menggunakan sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk mencapai kemajuan ekonomi. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa manusia umumnya lebih dahulu menggunakn sumber daya alam yang terbaik kualitasnya. Akibatnya , para generasi penerus hanya mewarisi alam yang rusak , atau sumber-sumber daya alam yang kualitasnya lebih rendah.

3.Evolusi Pemikiran Sistem Ekonomi Pancasila

A.Pasal-pasal ekonomi Dalam UUD 1945
                Ada tiga pasal yang dianggap memberikan fondasi tentang SEP,yaitu pasal 33,dan pasal 23,pasal 34 UUD 1945.
                Pasal 33:
                Ayat 1:  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
                Ayat2:   Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orng bnyak banyak dikuasai oleh Negara
                Ayat3:   Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
                Pasal 33 UUD 1945 ayat (2) diatas menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara  dan menguasai hajat hidup orang banyak  dikuasai oleh Negara”. Cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia , dan tersedia dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital atau tidaknya suatu barang dan jasa tertentu terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh dinamika, pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup, dan peningkatan permintaan. Barang yang sebelumnya tidak dikenal sama sekali, dan karenanya tidak dibutuhkan, sudah barang tentu tidak vital.Barang tersebut akan menjadi barang vial apabila orang menjadi biasa memakainya. Namun barang vital belum tentu merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.

                Dari begitu banyak pemikiran tentang SEP, hanya beberapa yang dibahas ringkas berikut ini:
1)      Pemikiran Mohammad Hatta
Hal yang mendasari Bung Hatta dalam menyusun pasal 33 adalah pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selam ber abad-abad dijajah oleh bangsa yang menganut system eonomi kapitalis.dan menimbulkan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia.Karena itu, system ekonomi yang harus diterapkan adalah yang berasaskan kekeluargaan.
2)      Pemikiran Wilopo
Menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak system liberal. Karena itu, SEP juga menolak sektot swasta yang merupakan penggerak utama system ekonomi kapitalis-Liberal.
3)      Pemikiran Widjojo
Pemikiran Widjojo merupakan tanggapan terhadap  pemikiran Wilopo. Menurutnya, Pasal 33 UUD 1945 jangan ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.justru dalam SEP sector swasta diberikan kesempatan berkembang sesuai dengan pasal 7. Dengan demikian sector swasta turut berperan dalam proses pertumbuhan dan pemerataan.  Agar sector swasta tidak menjadi sector eksploitatif , peranan Negara amat penting dalam memimpin dan melaksanakan pembanguna ekonomi.


4)      Pemikiran Mubyarto
Menurutnya,SEP adalah system yang bukan kapitalis dan juga bukan sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam system kapitalis atau sosialais, manusia dipandang sebagai makhluk yang rasional  yang memiliki kecendrungan untuk memenuhi kebutuhan akn materi saja.karena itu,Mubyarto menyusun sebuah konsep ideal tentang manusia pancasila. Menurutnya, Manusia pancasila adalah manusi yang selalu menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani,baik karena dorongan rasional maupun moralitas.
5)      Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu system ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim , didalam system tersebutlah tercapai keseimbangan antara  system komando dengan system pasar.dalam pidatonya:

“Lazimnya suatu system ekonomi bergantung erat dengan paham ideology yang dianut suatu Negara. Maka orang bicara tentang system ekonomi liberal yang banyak terdapat di Negara-negara berideologi liberalism. Begitu juga orang bicara tentang system ekonomi komunis  bagi Negara-negara yang menganut paham komunisme,sejalan dengan ini maka system eonomi Indonesia, bias pula dinamakan  system ekonomi pancasila sesuai dengan paham ideology yang dianutnya”


B.Konsep Demokrasi Ekonomi(KDE)

Konsep Demokrasi Ekonomi (KDE) merupakan kelanjutan penafsiran pasal 33 UUD 1945.Menurut KDE , pasal tersebut dapat ditafsirkan bahwa SEP adalh Demokrasi Ekonomi. Tujuan Demokrasi Ekonomi adalah tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.Dalam demokrasi Ekonomi , produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan dan penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bumi,air dan semua kekayaan alam yang terkandung  adalah pokok-pokok kemakmuran masyarakat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk kemakmuran masyarakat. 



C.Konsep Ekonomi Pasar Terkelola(KEPT)

                Konsep ekonomi pasar terkelola adalah sebuah upaya pencapaian tujuan nasional indonesia dengan memanfaatkan mekanisme pasar.Mengingat mekanisme pasar memliki kelemahan berupa dapat terjadinya kelemahan pasar , maka peranan pemerintah tetap dibutuhkan. Namun demikian campur tangan pemerintah tetap harus seminal mungkin.Konsep ekonomi pasar terkelola memperhatikan perkembangan sejarah dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara, sehingga perubahan dan penyesuaian dalam penyelenggaraan pembangunan ekonomi nasional merupakan keharusan dalam rangka mengantisipasisegala perubahan.

4.Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

1)      Peranan Negara penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya , agar  dapat dicegah tumbuhnya system ekonomi komando. Peranan swasta penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya system liberal. Dalam system ekonomi lPancasila, usaha Negara dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang.

2)      System ekonomi tidak di dominasi oleh modal dan tidak di dominasi buruh. Sistem ekonomi di dasari atas asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan antar manusia.

3)      Masyarakat memegang peranan penting . Maksudnya, produksi dikerjakan oleh semua, dan dibawah pimpinan atau pengawasan anggota-anggota masyarakat.

4)      Negara menguasai Bumi, Air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.